Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan
bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk
psikologi khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah
laku individu.
2. Kegunaan psikologi
perkembangan
Berikut
ini akan dikemukakan kegunaan psikologi perkembangan sebagai berikut:
- Dengan mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia.
- Untuk memahami diri kita sendiri dengan mempelajari psikologi sedikit banyak orang akan mengetahui kehidupan jiwanya sendiri, baik segi pengenalan, perasaan, kehendak, maupun tingkah laku lainnya.
- Dengan mengetahui jiwanya dan memahami dirinya itu maka orang dapat menilai dirinya sendiri.
- Pengenalan dan pemahaman terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain.
- Dengan bekal pengetahuan psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai tingkah laku normal, sehingga kita dapat mengetahui apakah tingkah laku seseorang itu sesuai tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat kenormalan tingkah laku kita sendiri.
- Pengetahuan Psikiologi Perkembangan, sangat berguna bagi guru, yaitu dengan bekal psikologi perkembangan:
- Mereka dapat memilih dan memberikan materi pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik pada tiap tingkat perkembangan tertentu.
- Mereka dapat memilih metode pengajaran dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan pemahaman murid-murid mereka.
3. Pengertian perkembangan
Objek
psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi.
Perkembangan pribadi manusia ini berlangsung sejak konsepsi sampai mati.
Perkembangan yang dimaksud adalah proses tertentu yaitu proses yang terus
menerus, dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.
Istilah
“perkembangan “ secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental
psikologis manusia.
FASE DAN CIRI-CIRI PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Pendapat
para Ahli mengenai periodisasi yang bermacam-macam di atas dapat digolongkan
dalam tiga bagian, yaitu:
Periodisasi yang berdasar biologis.
Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan
ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian
Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu
dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase
ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.
Periodisasi yang berdasar
psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan
psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai
dasar pembagian masa-masa perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa
kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh
setiap anak dalam masa
perkembangannya.
Periodisasi yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang
dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to
day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980)
tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat
perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati.
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PADA ANAK
Ø Perilaku dibagi ke
dalam 2 kelompok, yaitu:
· Perilaku
tertutup / terselubung (covert behavior).
Aspek-aspek mental antara lain persepsi, ingatan, perhatian
(perseption, attention, memory).
· Perilaku
terbuka (overt behavior).
Perilaku yang langsung dapat dilihat ; jalan, lari, tertawa,
menulis dan lain-lain.
Perilaku adalah setiap cara reaksi atau respons manusia,
makhluk hidup terhadap lingkungannya. Perilaku adalah aksi, reaksi, terhadap
perangsangan dari lingkungan. Perilaku yang overt bisa dibagi lagi dalam:
- Perilaku yang disadari.
- Perilaku reflektoris.
- Perilaku diluar pengaruh kehendak.
·
Perilaku
yang tidak mudah kelihatan, terselubung:
- Kognisi
- Emosi
- Konasi
- Penginderaan
Perilaku seseorang juga mengalami perubahan, bahkan
perubahan yang kira-kira sama akan terlihat pada umur dalam batas-batas
tertentu. Akhirnya terlihat bahwa manusia mengalami suatu perkembangan jiwa.
Ø Masa Bayi (infancy)
Dua minggu pertama masa bayi yang baru lahir harus mengatasi
penyesuaian nya terhadap kondisi yang baru diluar rahim.
Ø Masa Balita, masa pra
sekolah (2 – 5 tahun).
Pada masa ini anak kelihatan berperilaku agresif,
memberontak, menentang keinginan orang lain, khususnya orang tua. Ia sudah
mulai mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.
Ø Masa Anak Sekolah (6 –
12 tahun).
Anak-anak pada masa ini harus menjalani tugas-tugas
perkembangan yakni:
Belajar keterampilan fisik untuk permainan biasa, Membentuk
sikap sehat mengenai dirinya sendiri, Belajar bergaul dengan teman-teman
sebaya, Belajar peranan jenis yang sesuai dengan jenisnya, Membentuk
keterampilan dasar : membaca, menulis dan berhitung, Membentuk konsep-konsep
yang perlu untuk hidup sehari-hari, Membentuk hati nurani, nilai moral dan
nilai social, Memperoleh kebebasan pribadi, Membentuk sikap-sikap terhadap
kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
Ø Masa Anak Tanggung (pra
remaja 10 – 12 tahun).
Kelompok anak tanggung memungkinkan terbentuknya
persahabatan yang mendalam dan identifikasi dengan anggota sejenis yang
dipilih, meningkkatnya cara berfikir kritis, pengendalian emosi dan kesediaan
bertanggung jawab lebih terlihat melalui perbuatan atau tindakan. Prestasi
sekolah penting bagi mereka, karena mereka ingin membanggakan hasil usahanya.
Ø Pada Masa Anak Sekolah
Perkembangan kemampuan penalaran bermoral
Perkembangan moral meliputi 6 tahap yang terbagi atas 3
tingkat, sebagai berikut:
· Tingkat
pra konvensional.
-Tahap pertama (umur 0 – 7 tahun).
-Tahap kedua (sekitar 10 tahun).
· Tingkat
konvensional.
-Tahap ketiga (sekitar 13 tahun).
-Tahap keempat (sekiat 16 tahun).
· Tingkat
post. Konvensional.
-Tahap kelima (masa dewasa muda)
- Tahap keenam (masa dewasa).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
Persoalan
mengenai faktor-faktor apakah yang memungkinkan atau mempengaruhi perkembangan,
dijawab oleh para ahli dengan jawaban yang berbeda-beda.
Para
ahli yang beraliran “Nativisme” berpendapat bahwa perkembangan individu
semata-mata ditentukan oleh unsur pembawaan. Jadi perkembangan individu
semata-mata tergantung kepada faktor dasar/pembawaan. Tokoh utama aliran ini
yang terkenal adalah Scopenhauer.
Berbeda
dengan aliran Nativisme, para ahli yag mengikuti aliran “Empirisme” berpendapat
bahwa perkembangan individu itu sepenuhnya ditentukan oleh faktor
lingkungan/pendidikan, sedangkan faktor dasar/pembawaan tidak berpengaruh sama
sekali. Aliran empririsme ini menjadikan faktor lingkungan/pembawaan maha kuasa
dalam menentukan perkembangan seseorang individu. Tokoh aliran ini adalah John
Locke.
Aliran
yang tampak menengahi kedua pendapat aliran yang ekstrim di atas adalah aliran
“Konvergensi” dengan tokohnya yang terkenal adalah Willian Stern. Menurut
aliran Konvergensi, perkembangan individu itu sebenarnya ditentukan oleh kedua
kekuatan tersebut. Baik faktor dasar/pebawaan maupun factor
lingkungan/pendidikan keduanya secara convergent akan menentukan/mewujudkan
perkembangan seseorang individu. Sejalan dengan pendapat ini, Ki Hajar
Dewantoro, tokoh pendidikan nasional juga mengemukakan adanya dua faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu yaitu faktor dasar/pembawaan (faktor internal)
dan faktor ajar/lingkungan (faktor eksternal).
Menurut
Elizabeth B. Hurlock, baik faktor kondisi internal maupun faktor kondisi
eksternal akan dapat mempengaruhi tempo/kecepatan dan sifat atau kualitas
perkembangan seseorang. Tetapi sejauh mana pengaruh kedua faktor tersebut sukar
untuk ditentukan, terlebih lagi untuk dibedakan mana yang penting dan kurang
penting. Tetapi bailklah beberapa diantara faktor faktor-faktor tersebut
ditinjau:
1. Intelligensi
Intellegensi merupakan faktor
yang terpenting. Kecerdasan yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat,
sebaliknya jika kecerdasan rendah, maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhan
dan perkembangan.
Berdasarkan penelitian Terman
LM (Genetic studies of Genius) dan Mead TD (The age of walking and talking in
relation to general intelligence) telah dibuktikan adanya pengaruh intellegensi
terhadap tempo perkembangan anak terutama dalam perkembangan berjalan dan
berbicara.
2. Seks
Perbedaan perkembangan antara
kedua jenis seks tidak tampak jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan
dalam pertumbuhan jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari
perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih cepat
pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki.
Anak perempuan pada umumnya
lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih
awal dan pisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada anak laki-laki. Hal
ini jelasa pada anak umur 9 sampai 12 tahun.
3. Kelenjar-kelenjar
Hasil penelitian di lapangan
indoktrinologi (kelenjar buntu) menunjukkan adanya peranan penting dari
sementara kelenjar-kelenjar buntu ini dalam pertumbuhan jasmani dan rohani dan
jelas pengaruhnya terhadap perkembangan anak sebelum dan sesudah dilahirkan.
4. Kebangsaan (ras)
Anak-anak dari ras Meditarian
(Lautan tengah) tumbuh lebih cepat dari anak-anak eropa sebelah timur.
Amak-anak negro dan Indian pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan
dengan ank-anak kulit putih dan kuning.
5. Posisi dalam keluarga
Kedudukan anak dalam keluarga
merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga, dan
sebagainya pada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang pertama.
Anak bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya lebih lambat.
Dalam hal ini anak tunggal
biasanya perkembangan mentalitasnya cepat, karena pengaruh pergaulan dengan
orang-orang dewasa lebih besar.
6. Makanan
Pada tiap-tiap usia terutama
pada usia yang sangat muda, makanan merupakan faktor yang penting peranannya
dalam pertumbuhan dan perkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi isinya yang
cukup banyak mengandung gizi yang terdiri dari pelbagai vitamin. Kekurangan
gizi/vitamin dapat menyebabkan gigi runtuh, penyakit kulit dan lain-lain
penyakit.
7. Luka dan penyakit
Luka dan penyakit jelas
pengaruhnya kepada perkembangan, meskipun terkadang hanya sedikit dan hanya
menyangkut perkembangan fisik saja.
8. Hawa dan sinar
Hawa dan sinar pada
tahun-tahun pertama merupakan faktor yang penting. Terdapat perbedaan antara
anak-anak yang kondisi lingkungannya baik dan yang buruk.
9. Kultur (budaya)
Penyelidikan Dennis di
kalangan orang-orang Amerika dan Indiana menunjukan bahwa sifat pertumbuhan
anak-anak bayi dari kedua macam kultur adalah sama. Ini menguatkan
pendapat bahwa sifat-sifat anak bayi itu adalah universal dan bahwa budayalah
yang kemudian merubah sejumlah dasar-dasar tingkah laku anak dalam proses
perkembangannya. Yang termasuk faktor budaya disini selain budaya masyarakat
juga di dalamnya termasuk pendidikan, agama, dsb.
10. Faktor turunan
Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang
berasal dari kedua Ibu-Bapak atau nenek dan kakek. Warisan (turunan atau
pembawaan) tersebut yang terpenting, antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit,
inteligensi, bakat, sifat-sifat atau watak dan penyakit.
Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak lahir dari kandungan sebagian besar berasal
dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal dari nenek dan moyangnya dari
kedua belah pihak (ibu dan ayahnya). Hal ini sesuai dengan hukum Mendel yang
dicetuskan Gregor Mendel (1857).
11. Bentuk Fisik dan watak
Bentuk tubuh menyerupai salah satu dari orang tuanya,
misalnya rambut, warna kulit serta watak masalnya egois, cerdas, dan lain-lain. Sifat-Sifat
Sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi
dari ibu, ayah atau nenek dan kakek. Bermacam-macam sifat yang dimiliki
manusia, misalnya: penyabar, pemarah, kikir, pemboros, hemat dan sebagainya.
Sifat-sifat tersebut dibawa manusia sejak lahir. Ada yang dapat dilihat atau
diketahui selagi anak masih kecil dan ada pula yang diketahui sesudah iabesar .
Misalnya sifat keras (pelawan atau bandel) sudah dapat dilihat sewaktu masih
berumur kurang dari satu tahun, sedangkan sifat pemawah baru dapat diketahui
setelah anak lanar berbicara, yaitu sekitar 5 tahun.
Elizabeth B. Hurlock juga mengemukakan beberapa hal yang
menjadi penyebab terjadinya perkembangan (Cause of Development)
yaitu:
1. Kematangan
(Maturation)
Perkembangan fisik dan mental adalah sebagian besar akibat
dari pada kodrat yang telah menjadi bawaan dan juga dari pada latihan dan
pengalaman si anak. Kodra ini diperoleh dari turunan perkembangan (Heredity
Endownment) dan menimbulkan pertumbuhan yang terlihat, meskipun tanpa
dipengaruhi oleh sebab-sebab nyata dari lingkungan.
Pertumbuhan karena kodrat terkadang timbulnya secara
sekonyongkonyong. Rambut tumbuh di muka, suara berubah dengan tiba-tiba.
Sikapnya terpengaruh antara lain terhadap seks lain, yang berkembang menjadi
kegila-gilaan gadis atau kegila-gilaan pemuda sebagai kebalikan dari kebencian
yang ditujukan pada masa sebelumnya (Masa Pueral).
Pada anak-anak sering terlihat, tiba-tiba anak itu dapat
berdiri, berbicara, dan sebagainya yang terkadang setelah seseorang berpendapat
bahwea anak-anak itu sangat terbelakang dalam pekembangannya.
2. Belajar dan latihan
(Learning)
Sebab terjadinya perkembangan yang kedua adalah dengan
melalui proses belajar atau dengan latihan. Disini terutama termasuk usaha anak
sendiri baik dengan atau tidak dengan melalui bantuan orang dewasa.
3. Kombinasi kematangan
dan belajar (Interaction of Maturation and Learning)
Kedua sebab kematangan dan belajar atau latihan itu tidak
berlangsung sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama, bantu membantu.
Biasanya melalui suatu latihan yang tepat dan terarah dapat menghasilkan
perkembangan yang maksimum, tetapi terkadang meskipun bentuan kuat dan usahanya
efektif tidak berhasil seperti yang diharapkan, jika batas perkembangannya
lekas tercapai atau daya berkembangnya sangat terbatas.
Kematangan selain berfungsi sebagai pemberi bahan mentah
yang berupa potensi-potensi yang siap untuk dilatih/dikembangkan juga sebagai
penentu batas atau kualitas perkembangan yang akan terjadi.
Kematangan itu dalam periode perkembangan tidak hanya
dicapai setelah lahir, tetapi sebelum lahir juga ada kematangan, bedanya
ialah bahwa kematangan dalam masa sebelum lahir hanya dipengaruhi kodrat dan
tidak memerlukan latihan.
Kematangan suatu sifat sangat penting bagi seorang pengasuh
atau pendidik untuk mengetahuinya, karena pada tingkat itulah si anak akan
memberikan reaksi yang sebaik-baiknya terhadap semua usaha bimbingan atau
pendidikan yang sesuai bagi mereka.
Telah banyak percobaan-percobaan diadakan untuk mengetahui
sampai dimana seorang anak dapat berkembang hanya atas dasar kodrat dan sejauh
mana atas dasar pengajaran/pengalaman. Hasilnya antara lain:
a. Pada tahun-tahun pertama “kematangan”
ini penting karena memungkinkan pengajaran/pelatihan.
b. Dalam hal perkembangan phylogenetic
tidak terdapat perbedaan di antara anak kembar dan anak yang berbeda
rasnya (Nego dan Amreika misalnya).
c. Berlangsungnya secara
bersama-sama antara pertumbuhan kodrat (kematangan) dengan pengajaran/latihan
adalah sangat menguntungkan bagi perkembangan anak.
KEBUTUHAN BIMBINGAN PSIKOLOGI
Setelah melihat aspek perkembangan yang berbeda pada setiap
tahap perkembangan anak, maka dapat dikemukakan bahwa :
· Dalam
mengahadapi, mendidik dan mengajar anak, perlu mengerti tahap-tahap
perkembangan anak.
· Mengerti
anak berarti mengenal anak secara mendalam, dengan aspek perkembangan dan
tujuan perkembangannya, latar belakang lingkungan yang berpengaruh dalam
perilaku dan kepribadiannya.
· Mengenal
anak berarti mengetahui ciri-ciri khusus, segi karakterologis maupun kemampuan dan
batas-batasnya, latar belakang lingkungan yang mendasari dan mempengaruhi
lingkungannya.
· Lingkungan
Keluarga Peran ibu dalam keluarga
Ø Memenuhi kebutuhan
fisiologis dan psikis.
Ø Peran ibu dalam merawat
dan mengurus keluarga dengan sabar, mesra dan konsisten.
Ø Peran ibu sebagai
pendidik yang mampu mengatur dan mengendalikan anak.
Ø Ibu sebagai contoh dan
teladan.
Ø Ibu sebagai manajer
yang bijaksana.
Ø Ibu memberi rangsangan
dan pelajaran.
Ø Peran ibu sebagai
istri.
Ø
Sifat-sifat Bimbingan :
1. Perkembangan Emosional Dan Bimbingan.
Perkembangan ini seperti bertambahnya kekuatan badan,dorongan seksual,rasa
tanggung jawab karena semakin dewasa merupakan penyebab-penyebab yang sangat
penting dari perubahan-perubahan emosional dan ketidak tenangan jiwa.
2. Perkembangan Fisik Dan Bimbingan.
Perkembangan ini terlihat pada semakin berkembangnya fisik dan kedewasaan
fisiologis.
3. Perkembangan Sosial Dan Bimbingan.
Sebagian kebutuhan individu yang khusus pada seorang remaja timbul akibat
semakin luasnya pandangan remaja tersebut.
MASALAH-MASALAH PSIKOLOGIS PADA ANAK YANG SERING TERJADI
· Gangguan
psikologis pada anak agak susah dikenali. Berikut antara lain ciri-ciri yang
dapat menjadi pedoman para orang tua dalam melakukan diagnosis terhadap anak
yang mengalami gangguan psikologis, menurut Psikolog Klinis Adriana S Ginanjar.
· Anak yang
mengalami ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), ciri-cirinya antara
lain tidak bisa memusatkan perhatian, impulsif, dan hiperaktif. Anak-anak
semacam ini akan mudah bosan dan cenderung agresif. Bahkan bisa memiliki reaksi
berlebihan terhadap frustasi.
· Sedangkan
pada anak-anak Autistik beberapa cirinya adalah gangguan yang jelas pada
perlaku non verbal seperti tidak bisa berbagi minat dengan orang lain dan suka
menyendiri, terlambat untuk bisa berbicara, dan terikat pada ritual yang tidak
fungsional.
· Sementara
anak yang mengalami Sindrom Asperger, pada umumnya tidak jauh berbeda dengan
penderita autistik. Hanya saja pada anak autistik tidak mengalami keterlambatan
bicara, tetapi cenderung menggunakan bahasa formal. Selain itu anak dengan
Sindrom Asperger juga memiliki prestasi akademik dan kemampuan yang baik pada
bidang tertentu.
· Pada anak
yang mengalami Retardasi Mental, ciri utamanya adalah memiliki skor yang rendah
pada tes intelegensi formal. Anak tersebut juga memiliki hambatan dalam
menyelesaikan tugas sehariharinya.
· Perkembangan
kemampuan,dan Perkembangan kepribadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar